Kuli bangunan, Sarpan, memilih berdamai dengan oknum polisi yang menyiksanya. (istimewa)
SITUS TOGEL TERBARU - Kuli bangunan korban penyiksaan oknum polisi di Medan, Sumatera Utara, Sarpan, memilih berdamai.
Dia mencabut laporan LP/1643/K/VII/2020/SPKT RESTABES MEDAN dari Polrestabes Medan.
Dia mengaku tidak akan melanjutkan kasus ini ke pengadilan.
Sarpan juga mengaku tidak mendapat tekanan sehingga mencabut laporan itu.
Sebagai santunan, pihak Satuan Reserse Kriminal Polsek Percut Sei Tuan memberinya sejumlah uang.
Dia disebut-sebut mendapat uang senilai Rp120 juta.
Proses perdamaian ini disaksikan oleh Kepala Desa Sei Rotan, Suwandi.
"Saya saudara Sarpan, saya sudah mencabut laporan saya. Dan kedua pihak sudah menyetujui tidak ada tuntutan apapun," kata Sarpan, Senin (31/8/2020).
Perdamaian ini juga dibenarkan Kasatreskrim Polrestabes Medan, Kompol Martuasah H Tobing.
SITUS TOGEL TERBARU
"Korban dan pihak Unit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan sepakat melakukan perdamaian dan selanjutnya menjadi persahabatan dan persaudaraan," kata Martuasah kepada wartawan di Medan.
Sarpan merupakan kuli bangunan yang mendapat penyiksaan dari sejumlah oknum polisi.
SITUS TOGEL TERBARU
Ceritanya berawal saat Sarpan dipanggil petugas Polsek Percut Sei Tuan sebagai saksi atas kasus pembunuhan Dodi Sumanto alias Dika.
Dodi sendiri merupakan rekan Sarpan selama menjadi kuli bangunan.
Meski berstatus saksi, Sarpan sempat ditahan selama lima hari. Dia kemudian dibebaskan pada Senin (6/7/2020) lalu.
Setelah dibebaskan, kondisi Sarpan sangat mengenaskan. Wajahnya dipenuhi luka lebam.
SITUS TOGEL TERBARU
Sarpan juga mengaku disiksa dengan cara dipukuli hingga disetrum.
Masyarakat yang emosi langsung mendatangi Mapolsek Percut Sei Tuan dan menggelar demonstrasi.
Setelah bebas, Sarpan mengadukan tindak yang dialaminya ke Polrestabes Medan.
Sedangkan sejumlah oknum polisi di jajaran Polsek Percut Sei Tuan dicopot dari jabatannya. Termasuk kapolsek.
Emoticon